|
|
|
|
|
|
|
|
Fungsi
Keuntungan
Peluang Bisnis
Pemasaran
Biografi
Informasi
kembali ke atas
|
|
|
|
|
|
http://gurukerumah-ab.tripod.com |
|
Latuca untuk siswa teridiri dari 2 ukuran: a.Type A: 2x18cm; b.Type B: 39x29cm |
|
|
aket latuca teridiri dari: 1. Latuca; 2.Spidol; 3.Buku Petunjuk; 4.Contoh Penghapus; 5.Tas |
|
|
Nampak kartu gambar pada latuca type A. Di belakang kartu gambar terdapat 1 kartu huruf kapital, 2 kartu huruf kecil. |
|
|
Bagian dalam Type B, jika kartu gambar dikeluarkan, nampak kartu Huruf Besar. |
|
|
Menghafal huruf dengan cara bermain kartu |
|
|
|
|
|
|
|
|
Pada latuca disediakan media belajar menulis dengan caraa menjipal kartu huruf. karena mudah dihapus maka dapat digunakan berulang-ulang hinga anak bisa menulis, dan motoriknya terlatih. |
|
|
Type C (1mx1m) dapat digunakan jika latuca digunakan dengan sistem kelas, Pengajar mengomando anak dengan latuca Type C, sementara anak menggunakan latuca Type A/B. |
|
|
Pengajar sedang bermain kartu dengan anak-anak, tanpa disadari mereka sedang belajar baca tulis |
|
|
Pelatihan penggunaan latuca untuk guru-guru TK, Mahasiswa PGTK, dll, di Universitas Indonesia Feb 2007. |
|
|
M Roup, Pemilik Hak Cipta Latuca dan A&B (educational consultant) - Jakarta. |
|
Fungsi
Keuntungan
Peluang Bisnis
Pemasaran
Biografi
Informasi
kembali ke atas
|
1. FUNGSI
A.
Sebagai alat peraga belajar membaca dan menulis
Latuca terdiri
dari kartu-kartu huruf dan kartu gambar, anak dapat belajar membaca dan menulis
dengan menggunakan kartu-kartu tersebut. Kartu tersebut disimpan pada tempat
yang telah didesign untuk mempermudah anak menyimpan dan mengambil kartu
tersebut, bahkan ketika anak merapihkan atau menyimpan kartu-kartu tersebut
merupakan bagian dari belajar yang pada akhirnya akan membuat anak lebih hafal
huruf-huruf tersebut.
Untuk belajar
menulis, pada tutup kotak latuca disediakan tempat untuk menjiplak huruf,
kartu-kartu tersebut disusun membentuk kata tertentu kemudian dengan menggunakan
sepidol white board anak menjiplak tiap-tiap huruf. pada setiap huruf ada panah sebagai petunjuk arah ketika menarik garis.
Selain latuca
untuk pegangan siswa [perorangan] juga disediakan latuca besar
[89cmx73cm
tanpa kaki penyangga] untuk
pengajar di depan kelas sehingga guru dapat membimbing dengan mudah penggunaan
latuca bagi siswanya, atau dapat juga digunakan untuk bermain di lapangan diluar
kelas.
B.
Pengembangan Multi Kecerdasan
Karena design, dan
cara penggunaan latuca yang variatif dan dengan ragam permainan edukatif, latuca
dapat berfungsi bagi pengembangan multi kecerdasan anak, diantaranya:
-
Kecerdasan berbahasa: baca tulis, bercerita dengan bantuan kartu-kartu gambar dengan gambar yang variatif sehingga dapat memperkaya kosa kata anak, belajar berkomunikasi dalam
kelompok terutama pada permainan kartu berkelompok.
-
Kecerdasan logis matematis: kemampuan berpikir menganalisis persamaan antara kartu-kartu yang telah diberi kode/kesamaan tertentu sehingga dapat mengklasifikasikan kartu-kartu tersebut, menghitung kartu-kartu dalam permainan kelompok.
-
Kecerdasan spasial: kemampuan untuk dengan cepat mengingat letak-letak huruf pada latuca, ketelitian visualisasi terutama dalam menyimpan dan mengambil kartu-kartu huruf.
-
Kecerdasan musikal: pembatasan deretan tempat penyimpanan huruf pada latuca telah disesuaikan dengan syair lagu yang umum dinyanyikan untuk mengghafal abjad: a b c d e f g, ... memudahkan anak
untuk menghafal abjad dari nyanyian yang sering/pernah didengarnya.
-
Kecerdasan kinestetik tubuh: melatih kemampuan gerak anggota tubuhnya secara terkontrol melatih kempampuan motorik halus dengan menjiplak huruf mengikuti arah panah, menyusun kartu-kartu dengan rapih dan cepat, mengembangan motorik kasar dengan permainan-permaian latuca yang dilakukan di lapangan terbuka.
-
Kecerdasan Interpersonal: kemampuan bekerja dalam kelompok dengan cara permainan-permaian kartu huruf,
menyusun kartu menjadi kata
secara bersama-sama yang juga akan melibatkan emosional anak.
-
Kecerdasan Interpersonal: dengan melakukan permainan-permainan latuca dengan berkelompok yang melibatkan segala kemampuan, emosi, dll, yang akan menimbulkan kesan tertentu yang kemudian merangsang anak mengingat kembali [ketika anak sedang sendiri], merenung, introfeksi, apa yang telah dilakukannya bersama teman-temannya.
-
Kecerdasn Naturalis: merangsang keingintahuan anak akan lingkungan alamnya seperti pada kartu gambar diberikan gambar onta binatang dengan punuknya, zebra yang memiliki pola belang kulitnya, rusa dengan tanduk yang menyerupai ranting, gajah sebagai bintang besar dengan belalai dan gadingnya, yang jika diceritakan kepada anak tentang keunikannya akan menumbuhan keingintahuan yang lebih kuat lagi tentang alam sekitarnya.
|
|
Fungsi
Keuntungan
Peluang Bisnis
Pemasaran
Biografi
Informasi
kembali ke atas
|
2.
KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN LATUCA
-
Menggunakan latuca belajar baca tulis melibatkan multi indrawai sehingga
objek yang dipelajari dapat direkam melalui berbagai fungsi-fungsi didalam otak,
hal ini membuat objek tersebut akan kuat melekat
dalam ingatan dan mudah
mengingatnya kembali jika diperlukan.
-
Belajar baca tulis dengan ragam aktifitas sehingga anak dapat memilih
cara belajar yang disukainya.
-
Belajar baca tulis dengan cara praktis dan pragmatis tidak hanya
menekankan kepada kemampuan menghafal.
-
Alat peraga ini dapat dipergunakan dengan menggabungkan metode-metode
baca yang sudah ada.
-
Penggunaannya yang sangat sederhana dan praktis tidak memerlukan alat
bantu media visual lainnya seperti VCD, TV, dll, sehingga dapat luas digunakan
dimanapun termasuk didaerah-daerah terpencil.
|
|
3. PELUANG BISNIS
A. Belajar baca tulis sebagai kebutuhan dasar
Belajar baca tulis
adalah pelajaran peratama yang perlu dipersiapkan ketika anak mulai masuk ke
dalam dunia pendidikan formal. Kenyataannya tidak sedikit anak yang masuk ke
kelas 1 SD belum bisa baca. Kalau kita perhatikan buku-buku kelas 1 SD,
sepertinya sudah mengasumsikan bahwa anak kelas 1 SD sudah bisa baca-tulis.
Sementara adakah kurikulum belajar baca-tulis di TK? Malah tidak sedikit TK yang
tidak membolehkan belajar membaca, keadaan ini memberaatkan tugas guru kelas 1
SD, ia harus menjelaskan tentng IPA misalnya [lihat IPA SD kelas 1] sementara
siswanya belum bisa baca.
B. Penggunaan latuca di TK
TK memang bukanlah
saat dimulainya pendidikan formal, pendidikan formal dimulai pada tingkat
sekolah dasar [SD], di TK adalah taman bermain. Latuca telah diformat sebagai
permainan edukatif sebagimana anak bermain puzzle, menyamakan bentuk,
belajar warna, belajar menarik garis [motorik halus], permianan kelompok yang
mengasyikan dan tanpa disadari ternyata mereka sedang belajar baca tulis.
Di Jakarta paling
tidak terdapat 1.500 Taman Kanak-Kanak [daftar TK dapat dilihat di Website
Dikdas DKI] tidak termasuk PAUD dan TK-TK yang bermunculan di
perumahan-perumahan baru. Siswa per TK umumnya minimal 20 orang dan tidak
sedikit TK dengan jumlah siswa 100 – 150 siswa.
C. Peluang pembentukan kursus baca tulis
Kursus baca tulis
menjadi sangat menarik dan akhir-akhir ini banyak yang menawarkan berbagai
metode belajar baca tulis, hal ini sebagai respon atas kondisi yang ada, ketika
masuk SD di tes baca tulis sementara di TK tidak diajarkan baca tulis.
Penggunaan alat peraga latuca dalam kursus baca tulis sangat memungkinkan
mengingat latuca telah menyediakan media untuk pengajar [latuca ukuran 1x1 m]
dan juga telah disediakan buku teori dan kurikulum sebagai pendukung dan
pegangan bagi pengajar. Selain itu latuca sebagai alat peraga bisa saja
digabungkan dengan metode baca yang sudah ada, karena umumnya metode yang sudah
ada berupa materi dan cara mengajarkan materi baca tulis sementara media alat
bantunya lebih banyak menggunakan VCD, sehingga anak kurang interaktif hanya
menonton dan akhirnya bosan. Ada yang menggunakan komputer bisa lebih interaktif
tetapi hanya terbatas terutama di kota-kota/tempat tertentu saja.
D. Membuka lapangan kerja bagi pengajar baca tulis dan peluang
penyelenggaran pelatihan
Latuca sebagai
alat peraga baca tulis yang relatif baru di tengah-tengah masyarakat, namun
jumlah permintaan yang cukup banyak akan berdampak pada banyaknya tenaga yang
diharapkan mampu mengajarkan penggunaan latuca secara optimal, apalagi dengan
mulai berdirinya kursus-kursus baca tulis latuca akan banyak pengajar-pengajar
yang dibutuhkan. Hal ini menjadi peluang untuk adanya penyelenggaraan
pelatihan-pelatihan penggunaan latuca, bahkan terbuka juga pelatihan penggunaan
latuca bagi orang tua yang memiliki anak yang sedang belajar baca tulis.
E. Pengentasan Buta Huruf
Salah satu
indikator kemajuan suatu wilayah adalah angka buta huruf, karenanya
beberapa bupati/walikota telah menganggarkan dana untuk pengentasan buta huruf.
Latuca dapat digunakan sebagai alat peraga yang dapat digunakan oleh berbagai
kelompok usia, mengingat gambar-gambar yang digunakan sebagai daya terik dan
untuk mempermudah belajar dapat disesuikan dengan komunitas penggunanya,
misalkan jika penggunanya kelompok petani maka gambar-gambar yang digunakan akan
berhubungan dengan bidang pertanian misalnya.
|
|
Fungsi
Keuntungan
Peluang Bisnis
Pemasaran
Biografi
Informasi
kembali ke atas
|
4. PEMASARAN LATUCA
Latuca diperuntukan bagi siapa saja yang sedang belajar baca baik siswa TK, SD, bahkan bagi yang buta huruf yang sedang belajar baca. Namun konsentrasi pengguna yang sudah jelas adalah
di Taman Kanak-kanak (TK), dan SD terutama di daerah. Oleh karenanya pemasaran dapat dilakukan baik dengan cara bekerjasama dengan pihak sekolah atau dengan POMG (persatuan orang tua murid), diantara yang sudah dilakukan oleh
agen adalah berupa penyelenggaraan bazar di sekolah/TK, presentasi kepada
orang tua siswa di sekolah, atau disatukan pada paket pendaftaran [ketika siswa
mendaftar sudah mendapatkan latuca]. Penjualan oleh distributor/agen juga biasa dilakukan dalam satu paket pelatihan penggunaannya yang biasa dihadiri oleh
orang tua siswa, guru-guru TK, pemilik Bimbingan Belajar/Kursus dan masyarakat umum
lainnya.
|
|
5. BIOGRAFI
Muhamad Roup, S.Si. Lahir di Kabupaten Lebak 28 September 1971,
Setelah menamatkan SMU di SMAN 1 Rangkasbitung, melanjutkan study di MIPA Universitas Indonesia (UI).
Semasa kuliah aktif dalam KSM [kelompok Studi Mahasiswa] dan mengikuti berbagai penelitian. Lulus tahun 1996 kemudian bekerja di perusahan Riset Pemasaran AC Nielsen-sebagai Executive Interviewer pada proyek ATMS (Asian Target Market Survey). Ditengah kesibukannya bekerja pada perusahaan
riset pemasaran masih menyempatkan bergabung sebagai pengajar pada sebuah Bimbel di Jakarta. Dunia pendidikan seolah tak bisa ditinggalkannya hal ini mungkin
dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya dengan 8 bersaudara hampir semuanya berprofesi dibidang pendidikan.
Tahun 1999, setelah beberapa bulan menikah dengan teman sekampusnya, keduanya memutuskan untuk mendirikan bimbingan belajar A&B. Dari pernikahannya lahir seorang putri yang pada usianya yang keempat telah memberikan inspirasi terutama pada saat-saat membimbingnya belajar membaca yang akhirnya
mendorong terciptanya LATUCA dan telah memperoleh sertifikat Hak Cipta dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Kini [sejak Juni 2005] dalam kesibukannya mengelola bimbingan belajar juga mendirikan usaha baru yakni memproduksi latuca yang kini sudah mulai tersebar ke wilayah-wilayah di seluruh tanah air.
|
|
LAYANAN
INFORMASI
Jl Bintaro Permai IV No 64 Bintaro Jakarta Selatan 12330
e-mail: m_roup@yahoo.com
SMS: 081 383 7777 91
Latuca diproduksi oleh A&B (educational consultant) Jakarta - Indonesia.
kembali ke atas
|